Biji kopi basah mengacu pada biji kopi yang belum mengalami proses pengeringan sepenuhnya setelah dipanen dari pohon kopi. Setelah dipetik, biji kopi masih dilapisi oleh lapisan lendir yang disebut lendir pergamenta dan memiliki kadar air yang tinggi. Proses biji kopi basah melibatkan langkah-langkah pengolahan untuk menghilangkan lendir dan mengurangi kadar air dalam biji kopi sebelum biji kopi tersebut siap untuk disimpan atau diproses lebih lanjut.
Biji kopi basah sangat berbeda dari biji kopi kering, yang merupakan biji kopi yang telah mengalami proses pengeringan lengkap untuk mengurangi kadar airnya menjadi sekitar 10-12%. Kadar air yang tinggi dalam biji kopi basah mempengaruhi karakteristik dan kualitas biji kopi tersebut.
Biji Kopi Basah
1. Pengertian Biji Kopi Basah
Biji kopi basah merujuk pada biji kopi yang belum mengalami pengeringan sepenuhnya setelah dipanen dari pohon kopi. Biasanya, biji kopi basah memiliki kadar air sekitar 50-60% berat keringnya. Proses pengolahan biji kopi basah dimulai segera setelah biji kopi dipetik dari pohon kopi, dan langkah-langkah yang tepat diambil untuk memastikan biji kopi berkualitas tinggi.
2. Pemisahan Biji dari Buah
Langkah pertama dalam proses biji kopi basah adalah pemisahan biji kopi dari buah kopi yang mengelilinginya. Mesin pulper digunakan untuk menghancurkan kulit dan daging buah kopi, memisahkan biji kopi dari bagian luar yang tidak diinginkan. Hasilnya adalah biji kopi yang masih dilapisi oleh lapisan lendir pergamenta.
3. Perendaman Biji Kopi
Biji kopi yang masih dilapisi lendir pergamenta direndam dalam air dalam tangki perendaman. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lendir pergamenta yang masih menempel pada biji kopi. Durasi perendaman bervariasi, biasanya antara 12 hingga 48 jam, tergantung pada kondisi biji kopi dan preferensi produsen kopi.
4. Pencucian Biji Kopi
Setelah perendaman, biji kopi dikeluarkan dari tangki perendaman dan dicuci secara menyeluruh. Pencucian ini penting untuk menghilangkan sisa lendir pergamenta dan kotoran lainnya. Pencucian yang baik membantu memastikan kebersihan dan kualitas biji kopi yang lebih baik.
5. Pengeringan Biji Kopi
Biji kopi yang telah dicuci masih mengandung kadar air yang tinggi dan perlu dikeringkan sebelum dapat disimpan atau diproses lebih lanjut. Pengeringan biji kopi bisa dilakukan dengan metode pengeringan di bawah sinar matahari atau pengeringan mekanis. Metode pengeringan di bawah sinar matahari melibatkan penjemuran biji kopi di permukaan terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Metode pengeringan mekanis menggunakan mesin pengering yang memanfaatkan udara panas.
6. Pengupasan Lendir dan Pelapis
Setelah pengeringan, biji kopi basah masih dilapisi oleh pelapis yang disebut pergamena. Lapisan ini harus dihilangkan agar biji kopi dapat disimpan atau diproses lebih lanjut. Proses ini disebut pengupasan, di mana biji kopi dimasukkan ke dalam mesin pengupas untuk menghilangkan pergamena dengan hati-hati tanpa merusak biji kopi di dalamnya.
7. Sortir dan Grading
Setelah pengupasan, biji kopi siap untuk disortir dan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kualitasnya. Proses sortir melibatkan penggunaan alat khusus untuk memisahkan biji kopi berdasarkan ukuran, bentuk, dan kepadatannya. Biji kopi yang tidak memenuhi standar kualitas tertentu dapat dihapus atau digunakan untuk tujuan yang berbeda seperti kopi instan atau campuran.
8. Penyimpanan dan Pengiriman
Setelah melalui semua langkah pengolahan biji kopi basah, biji kopi siap untuk disimpan atau diproses lebih lanjut. Biji kopi basah memiliki umur simpan yang lebih pendek daripada biji kopi kering karena kadar air yang tinggi. Penyimpanan yang tepat sangat penting untuk mempertahankan kualitas biji kopi. Biji kopi basah kemudian dapat dikirim ke pabrik pemanggangan atau dijual kepada pengepul kopi.
Kunjungilah:Rumahmesin.com
Ciri-Ciri Biji Kopi Basah
1. Kadar Air yang Tinggi
Salah satu ciri utama biji kopi basah adalah kadar air yang tinggi. Biji kopi basah biasanya memiliki kadar air sekitar 50-60% berat keringnya. Kadar air yang tinggi ini terjadi karena biji kopi belum mengalami proses pengeringan yang memadai setelah dipanen. Kelembaban dalam biji kopi basah memberikan kondisi yang optimal bagi proses fermentasi dan perubahan kimia yang terjadi selama proses pengolahan.
2. Tekstur yang Lembab dan Lendir
Biji kopi basah memiliki tekstur yang lembab dan lendir. Hal ini disebabkan oleh lapisan lendir pergamenta yang melapisi biji kopi. Lendir ini membantu melindungi biji kopi selama proses perendaman dan fermentasi. Ketika biji kopi basah dipegang, terasa licin dan lengket karena keberadaan lendir tersebut.
3. Aroma yang Segar dan Beraroma Buah
Salah satu ciri yang paling mencolok dari biji kopi basah adalah aroma yang segar dan beraroma buah. Karena biji kopi masih terbungkus oleh buah kopi yang belum sepenuhnya dihilangkan, aroma dari buah kopi tersebut masih terperangkap di dalam biji kopi basah. Aroma buah seperti berry, jeruk, atau cokelat mungkin terasa kuat pada biji kopi basah.
4. Warna yang Lebih Terang dan Cerah
Biji kopi basah cenderung memiliki warna yang lebih terang dan cerah dibandingkan dengan biji kopi kering. Hal ini disebabkan oleh keberadaan air yang masih ada di dalam biji kopi. Biji kopi basah biasanya memiliki warna hijau kebiruan atau kekuningan yang mencolok. Warna yang cerah ini memberikan tampilan yang segar dan mencolok saat biji kopi basah dilihat. Gunakan:Produk mesin pengupas kopi basah untuk membantu pengupasan kopi kalian.