Percetakan dexaprintingbandung didirikan pada th. 2012 oleh . Ower dexaprintingbandung yang tekun sejak masih di bangku sekolah, bahkan keuletannya muncul dimana ia mengambil dua jurusan saat kuliah. Disaat teman-teman seusianya lebih pilih menggunakan masa muda bersama dengan bergaul dan kongkow-kongkow, beliau pilih kuliah malam di bidang desain, sesudah siangnya kuliah di bidang teknik informatika di Unika Atmajaya, Semarang. Nah, seusai lulus kuliah, dia segera mendirikan percetakan.
Minatnya buka usaha percetakan, tidak terlepas kaitannya berasal dari efek kakaknya, Ali Ananda yang merupakan pengusaha supplier mesin digital printing, Allmac Machinery dan consumable digital printing, CV Alea Grafika.
Tak menyia-nyiakan peluang berasal dari sang kakak, beliau belajar sendiri bagaimana seluk beluk berkenaan mesin cetak plotter outdoor. Belajar langkah membongkar printhead, bongkar ink tank, ink valve, dan lain-lain. dia memulai usaha percetakan bersama dengan modal awal kisaran 100 jutaan dan tersisa di tangan sebesar Rp 350.000,- saat memulai buka hari pertama.
Setelah mengeluarkan modal untuk mesin, bahan baku, sewa tempat. Dan itu amat amat mendebarkan. Masa-masa menegangkan di dalam memulai usaha berikut terjadi sepanjang berbulan-bulan. Pengalaman ini sebabkan owner dexaprintingbandung memiliki wawasan luas di dalam mengembangkan usaha jasa Printing bandung .
Banyak pemain printing outdoor (eco-solvent) mengeluhkan harga ongkos cetak hancur-hancuran, tetapi tetap saja menambah mesin terus. Apa pendapat anda?
“Produktivitas sangat berpengaruh dalam dunia printing outdoor. Kalau dulu, saya sudah mengikuti bisnis cetak outdoor masih jaman menggunakan printhead Xaar Proton382, tidak bisa cepat. lalu ganti menggunakan Konica Minolta KM512 sedikit lebih cepat. Saat ini saya menggunakan printhead KM512i. Kenapa KM512i menjadi trend, adalah karena dengan waktu yang sama, biaya tenaga kerja sama, biaya listrik yang sama, tetapi bisa menghasilkan output yang lebih banyak. Karena order kan terus naik, sedangkan kualitas juga minta ditinggikan. Nah, hal ini tidak bisa kalau masih menggunakan mesin yang lama.”
Menurut pantauan redaksi, banyak vendor mesin eco-solvent saat ini menggunakan printhead KM512i. lalu jadi apa yang membedakan satu merk dengan yang lainnya?
“Printhead KM512i mulai hadir sejak februari 2016. Sampai saat ini belum ada terobosan baru lagi. Alasannya printhead-nya murah. Lebih murah dibanding tipe-tipe yang sebelumnya. Makanya terakhir ini saya memilih Bluewin KM512i itu karena easy maintenance, board dan selang-selangnya tidak terlalu banyak, minim kerusakan. Printhead-nya lebih tahan lama.
Ukuran picoliter-nya (pl) dari KM512i juga yang saya suka. Kapasitas KM315i adalah 30 pl, hampir menyamai mesin dengan printhead 14 pl. Karena kalau printhead 14 pl suhunya terlalu panas sedikit, printhead-nya sudah tidak mau bekerja. Saat ini printhead kapasitas 14 pl biasanya digunakan untuk cetak sublimasi.
Sedangkan warna nge-jreng (resolusi tinggi) itu didapatkan dari pengaruh picoliter juga, biasanya itu printhead kapasitas 40 – 42 pl. Semakin kecil picoliter, warna yang dihasilkan semakin soft. Tetapi menurut saya saat ini untuk mendapatkan warna resolusi tinggi cukup menggunakan mode photoprint.
Saran anda untuk Pemula dalam pembelian Mesin?
“Sepanjang pengalaman saya, saat memulai usaha ini dengan mesin bekas. Menurut saya sebaiknya untuk pemula, sebaiknya memulai dengan mesin baru. Perawatan dan maintenance-nya tidak terlalu merepotkan. Lalu untuk purna jual. Seperti teknisi yang mudah dipanggil. Kadang kalau sedang dikejar deadline cetak, lalu ada kerusakan dan harus ganti spare part.
Bayangkan bila alamat supplier-nya jauh dari tempat kita. Mesin mengalami downtime dan kita mengalami kerugian. Baik waktu dan cost.”
Sebagai gambaran bagi calon pembeli mesin Bluewin:
Mengacu dari kebijakan Allmac Machinery. Kalau untuk pemula, biasanya vendor membantu mem-back up pembelian dengan kredit. Jadi, tetap dengan leasing, tetapi perusahaan penyedia mesin membantu dengan memberikan jaminan pembelian ke leasing, sehingga pembeli mesin tinggal mencicil saja dengan bunga hanya 1% saja.
Perihal Down Payment.
Biasanya Down Payment menggunakan standar perbankan, sekitar 30 sampai dengan 40% dari harga total mesin. Kalau Bluewin KM512i harga standarnya adalah sekitar Rp 315.000.000,- kalau yang KM512 adalah Rp 215.000.000,-. Biasanya bila sedang ada promo, harga bisa kurang dari itu.
Kalaupun pembeli mengalami kekurangan dalam pembayaran DP, pembeli bisa mencicil DP 3 sampai 6 kali. Misalkan, DP 30% dari mesin printhead KM512i adalah Rp 94.500.000,- dan itu bisa dicicil.