Rumput Minyak merupakan salah satu rumput gembala yang mempunyai produksi lebih bagus apabila dibandingkan dengan rumput lapangn, mempunyai nilai nutrisi yang tinggi, lebih tahan pada musim kemarau dan cocok untuk daerah tropis. Rumput ini berasal dari daerah Afrika (Uganda, Kenya, Tanzania) menyebar ke berbagai daerah termasuk ke daerah Asia dan Pasifik. Rumput ini juga berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena bisa tumbuh baik di wilayah manapun di Indonesia, termasuk pada daerah asam (pH 3,5-5,5) seperti di Kalimantan Timur.
Di Indonesia rumput bede banyak dijumpai di pinggir jalan, penggir selokan, lapangan, pematang sawah dan di tempat-tempat lainnya yang berbatu. Rumput bede perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik karena sebagai salah satu sumber penyediaan pakan ternak yang dapat menanggulangi kekurangan pakan ternak pada musim kemarau yang merupakan masalah bagi para petani peternak. Keistimewaan rumput ini adalah tahan hidup di musim kemarau (tahan kering), selain itu karena mempunyai perakaran yang sangat kuat dan cepat menutup tanah sehingga dapat mengurangi erosi.
Brachiaria decumbens (Bede) atau disebut juga Rumput Signal biasanya ditanam untuk padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau dikonservasi pada sistem potong angkut oleh peternak kecil. Rumput Bede berdaun kaku, pendek, berbulu halus, warna hijau gelap dan bertekstur agak kasar. Rumput ini merupakan bahan hay yang baik, karena batangnya kecil mudah menjadi kering. Rumput bede dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-1200 m (dataran rendah sampai dataran tinggi) dengan curah hujan 762-1500 mm/tahun, kemasaman tanah pH 6-7 (Kismono dan Susetyo, 1977). Dengan pengelolahan tanah yang baik, pemupukan yang tepat serta interval potong yang cocok rumput bede dapat menghasilkan produksi segar 171 ton/ha/th dengan produksi kering 36,1 ton/ha/th dengan interval potong 6 minggu.
Syarat Tumbuh
Rumput ini dapat tumbuh pada musim kering kurang dari 6 bulan. Tumbuh baik pada jenis tanah apapun termasuk tanah berpasir atau tanah asam, seperti dilaporkan oleh Mannetje dan Jones (1992) yang melaporkan bahwa Brachiaria brizantha, Brachiaria decumbens dan Brachiaria humidicola sangat toleran terhadap tanah-tanah yang asam dan respon terhadap pemupukan yang mengandung unsur N, P, K, walaupun tidak tahan terhadap tanah berdrainase rendah. Tahan terhadap injakan, dan renggutan.
Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman ini sampai 3000 m dpl dengan suhu optimal untuk tumbuh adalah 30–35oC (Anonim, 1999).
Perbanyakan rumput ini biasanya menggunakan biji, biji yang dibutuhkan per hektar adalah 1,5 –12 kg/Ha tergantung pada kualitas biji. Biji biasanya di sebarkan kemudian ditanam pada kedalaman kurang lebih 2-4 cm pada tanah. Biji yang baru panen sulit untuk berkecambah, oleh karena itu sebaiknya biji ditoreh terlebih dahulu, direndam menggunakan asam sulfat atau disimpan dahulu selama 6-8 bulan sebelum digunakan. Selain menggunakan biji, rumput Brachiaria brizantha dapat diperbanyak dengan menggunakan sobekan atau stek batang.
Penanaman
Penanaman rumput Brachiaria decumbens diawali dengan pemilihan bibit. Bibit yang dipilih harus sesuai dengan lengkungan dan mudah dikembangkan serta dikelola agar memperoleh mutu dan produksi yang baik. Bibit rumput Brachiaria decumbens dapat diperoleh dari anakan (pols) atau biji, namun menggunakan anakan (pols) lebih baik karena lebih cepat tumbuh dan resiko kematian lebih kecil. Penanaman dengan pols harus memotong bagian ujung vegetatifnya terlebih dahulu hingga tersisa 15 – 20 cm agar tanaman tidak terlalu banyak mengalami penguap dan layu. Waktu tanam yang baik ialah saat awal atau pertengahan musim hujan. Hal ini dikarena rumput Brachiaria decumbens pada awal pertumbuhannya membutuhkan air yang lebih banyak. Dalam setiap lubang dapat ditanaman bibit rumput Brachiaria decumbens sebanyak 2-3 batang dengan posisi tegak lurus. Cara atau sistem penanaman rumput Brachiaria decumbens dapat dilakukan dengan cara tunggal, campuran dan lorong/alley cropping.