Ketel uap berguna untuk menghasilkan uap panas yang digunakan untuk memanaskan bubur kedelai dalam sistem pebuatan tahu. Ketel berikut dirancang dengan memanfaatkan dasar laju keperluan uap untuk sistem pemasakan tahu. Laju keperluan uap berikut digunakan untuk memilih dimensi ketel, laju keperluan bahan bakar, dan laju keperluan air ketel. Kondisi air dalam ketel terlalu memilih pengoperasian dan keefektifan pemakaian ketel agar untuk merawat situasi air berikut dikembangkan perangkat penyuplai air secara otomatis. Untuk menambah efisiensi pembakaran maka ketel berikut ditambah dengan pipa api. Tekanan kerja ketel jadi acuan untuk penentuan bahan konstruksi. Untuk menanggung keamanan sepanjang pengoperasian maka ketel berikut ditambah dengan katup pengaman yang menggunkan flow meter solar.
Ketel uap otomatis multi bahan bakar yang udah diteliti khusus untuk UKM jelas berukuran: tinggi 120 cm, diameter 76 cm, dan berat 148 kg. Didalam tabung ketel terdapat 9 pipa api masing-masing berdiameter 3 inci atau 14 pipa api berdiameter 1 ½ inci dengan panjang 100 cm. Tabung ketel dengan 9 pipa api untuk ketel yang memanfaatkan bahan bakar limbah seperti serbuk gergaji, sekam, atau ampas batang tebu, namun tabung ketel dengan 14 pipa api untuk ketel yang memanfaatkan bahan bakar minyak tanah atau gas elpiji. Tabung ketel dibikin dari plat besi eizer tebal 3 mm, dirancang tahan terhadap tekanan 10 atm. Ketel uap ini ditambah dengan katup pengaman terhadap tekanan 1,5 atm agar aman, termasuk ditambah dengan katup vacum untuk mencegah agar larutan bubur kedelai yang dipanaskan tidak terhisap masuk kedalam ketel, dan katup inlet untuk mencegah agar uap dalam tabung ketel tidak mengalir ke reservoar air. Pada selagi beroperasi dengan kapasitas memproses maksimal yaitu 60-100 kg uap superheated/jam dengan suhu 200-250o C perlu bahan bakar limbah kayu 30-40 kg/jam, atau minyak tanah 8-10 l/jam, atau briket batu bara 15-20 kg/jam, atau gas elpiji 5-7 kg/jam. Proses pemanasan dengan ketel uap ini bisa menambah kapasitas memproses jelas jadi 5 kali, menambah randemen jelas 5 %, menghemat bahan bakar 40 %, kurangi limbah cair sampai 50 %, dan menambah kualitas jelas dalam hal warna dan aroma dibandingkan dengan cara tradisional.
Ketel uap berikut udah banyak diterapkan baik untuk industri pembuatan jelas skala kecil maupun besar. Industri jelas yang udah memanfaatkan ketel uap ini dalam sistem produksinya pada lain: UKM jelas di Kecamatan Srandakan Bantul, Kecamatan Tepus Gunungkidul, Gedongtengen Kodya Yogyakarta, CV Tahu Kita di Prambanan, UMKM jelas di Kecamatan Grantung Purworejo, UMKM jelas di desa Adiwerna Tegal, UMKM jelas di Waru Surabaya, UMKM jelas di Jakarta, dan UMKM jelas di Cisarua Bogor.
Hasil survey tentang industri jelas yang berkembang di penduduk menunjukan bahwa kapasitas produksinya terlalu heterogen. Secara umum, industri jelas yang berkembang bisa dibedakan jadi 3 kelompok, yaitu industri jelas skala besar dengan kapasitas memproses diatas 250 kg kedelai kering per hari, industri jelas skala sedang dengan kapasitas memproses pada 100 s/d 250 kg kedelai kering per hari, dan industri jelas skala kecil dengan kapasitas tidak cukup dari 100 kg kedelai kering per harinya. Ketiga kelompok berikut memiliki kebolehan finansial yang berbeda. Berdasarkan kenyataan tersebut, ketel uap otomatis berikut tidak cukup terjangkau oleh industri jelas skala sedang dan kecil.