Apa Yang Membedakan CNG dengan LGV?
Berikut ulasannya
Ada dua jenis bahan bakar gas, yaitu sistem yang menggunakan BBG atau CNG (Compressed Natural Gas) dan sistem Vigas atau LGV (Liquid Gas for Vehicle).
Menurut Service Advisor PT. Autogas Indonesia, Toto Taufik, keduanya punya karakteristik yang berbeda.
Dia mengatakan, LGV lebih cocok digunakan untuk mobil pribadi atau city car. Tabung LGV relatif lebih ringan dan dapat diisi hingga 80-85 persen. Tekanannya pun 8-12 bar saja. Dengan harga Rp3.600 per liter, LGV mempunyai nilai oktan 98. LGV itu tabungnya lebih enteng, jadi kalau di mobil pribadi tidak terlalu memberatkan.
Sementara itu, untuk angkutan massal seperti bus Transjakarta dan juga mobil-mobil besar, CNG lebih sering digunakan. Kapasitas tabungnya lebih kecil, tabungnya hanya bisa diisi hingga 30% karena tekanan gasnya mencapai 200 bar. Selain itu, harganya lebih murah, yaitu Rp3.200 – Rp3.400. Tabung CNG bisa dipasang lebih dari satu, paralel. Maka dari itu, kapasitasnya juga bisa tersedia banyak sehingga cukup untuk mobil besar.
CNG dapat digunakan pada semua industri seperti peleburan baja, kimia, textil, keramik, sepatu, plastik, makanan, kaca dan lainnya. Pada umumnya CNG digunakan sebagai bahan bakar mesin generator, boiler, oven dan burner.
Menurut catatan Pertamina, di Jakarta sudah ada 16 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) termasuk para suplier cng.