Pembuatan kopra putih dan hasil olahannya – Pohon kelapa memiliki banyak manfaat mulai dari daun yang masih muda, pelepah kelapa, buah kelapa, batok kelapa bahkan akar kelapa yang masih dapat dimanfaatkan sebagai seni dan kerajinan dll.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Organisasi Pramuka menggunakan logo Kelapa karena filosofinya bahwa semua bagian dari pohon kelapa dapat digunakan untuk kehidupan manusia.
Indonesia telah memproduksi kelapa olahan sejak zaman dahulu. Salah satu prasasti Sima dari tahun 600-an menunjukkan bahwa olahan kelapa digunakan untuk jamuan makan besar.
Selama ini permintaan kelapa terus meningkat. Dengan produksi tahunan sebesar 18,3 ton di atas lahan seluas 3,7 juta hektar, Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia.
Populasi pohon kelapa tersebar luas di daerah tropis. Negara berkembang umumnya berada di daerah tropis seperti Indonesia. Di negara berkembang, kelapa diolah menjadi kelapa kering (kopra) baik dengan proses pemanasan konvensional maupun dengan mesin.
Ide utama di balik pengolahan kopra adalah untuk mengurangi kandungan daging kelapa, yang merupakan mayoritas daging kelapa yang mengandung banyak air.
Di negara berkembang, ekstraksi minyak kelapa dari kopra dilakukan hanya dengan cara pengepresan. Teknik pengepresan juga dilakukan pada usaha kecil dan menengah.
Sepertinya ada banyak minyak kelapa yang tersisa selama proses pengepresan. Hampir 6-7% minyak kelapa tertinggal dalam ampas kelapa (kue) dari pengepresan.
Minyak pada tingkat ini dapat diperoleh kembali dengan menggunakan teknik ekstraksi pelarut. Kandungan minyak yang masih dapat diperoleh kembali dengan metode ekstraksi ini dapat mencapai <0,1%.
Baca Juga : Apa Saja Khasiat Minyak Kelapa Murni Bagi Kesehatan Kita
Pembuatan Kopra Putih dan Hasil Olahannya
Kopra adalah daging buah kelapa segar yang dikeluarkan dari tempurungnya dan salah satu produk olahan kelapa setelah melalui proses pengeringan. Kopra putih ini merupakan bahan baku produksi minyak kelapa mentah.
Biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut. Kopra putih memerlukan perhatian khusus pada kebersihan dan prosedur yang ketat untuk menghasilkan daging kelapa putih kering (5%) yang higienis, bersih, bebas aflatoksin, PAH, asam lemak bebas dan kotoran lainnya.
Ada beberapa cara untuk mengeringkan kopra kelapa agar dapat digunakan kembali untuk membuat turunan minyak kelapa. Yuk simak rangkumannya di bawah ini yang telah kami adaptasi dari berbagai sumber.
1. Metode pengeringan matahari pengeringan kopra putih
Cara ini paling sering digunakan oleh para produsen kopra. Cara ini memakan waktu dan sangat tergantung pada kondisi cuaca, kualitas kopra biasanya tidak stabil, berjamur, dan kelembaban di bawah karakteristik optimal dari teknologi ini.
Pengeringan dengan cara ini membutuhkan waktu 5-7 hari dan sangat tergantung pada cuaca. Dalam cuaca yang baik, dengan pengeringan selama 8 jam pada saat yang sama, 1/3 dari semua kelembaban dapat menguap.
2. Pengeringan dengan metode rumah plastik
Pengering ini masih menggunakan energi matahari untuk pemanasan, namun dengan optimalisasi panas matahari. Didesain sebagai ruangan berkonsep terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
Ruangan ini dibuat dengan tudung plastik, panas yang masuk ke ruangan ini akan bertahan lama. Sinar matahari akan mengenai kopra kering secara langsung dan panas yang dipantulkan akan terperangkap di sana juga.
Cara ini lebih baik daripada menjemur di bawah sinar matahari. Namun, cara ini malah kurang efisien dan memakan waktu. Karena itu selalu tergantung pada cuaca dan paparan sinar matahari.
3. Metode pengasapan pengeringan
Metode ini merupakan kombinasi dari pengeringan matahari dan ekstraksi plastik. Cara ini sudah banyak dikembangkan oleh produsen kopra. Jika sinar matahari tidak cukup, cara ini menjadi alternatif pengeringan kopra kelapa.
Ini akan memakan waktu sekitar 3 hari untuk mengeringkan dengan cara ini. Kopra kelapa diletakkan di atas papan pengering bambu. Tempurung kelapa dan sabut kelapa diletakkan di bagian bawah kemudian dibakar untuk menghasilkan panas.
Meskipun metode ini merupakan alternatif penggunaan sinar matahari, namun tetap membutuhkan sinar matahari untuk pengeringan yang optimal.
4. Pengeringan dalam oven kopra putih
Pengering terdiri dari ruang pengering yang dilengkapi dengan tabung pemanas. Kemudian salah satunya adalah dengan menggunakan aliran udara panas untuk menurunkan kadar udara kopra dengan cara mengeringkan panas tersebut pada suhu sekitar 60-70 °C untuk menurunkan kadar udara 5-6%.
Ekstrak kelapa yang diperoleh memiliki efek pewarnaan yang baik. Minyak yang dihasilkan juga memiliki rasa dan bau yang sangat menyenangkan karena proses konduksi dan konveksi panas. Udara panas bersirkulasi secara merata melalui kopra kelapa setelah terlebih dahulu melewati penukar panas. Oven kopra putih ini dapat digunakan kapan saja dan suhunya dapat disesuaikan dengan kadar air kelapa kering.
Selain itu, membuat kopra putih dalam oven kopra putih lebih menguntungkan karena tidak tergantung cuaca. Bahkan jika hujan, itu dapat bekerja di dalam ruangan dan produksi dapat berlanjut. Masukkan kopra ke dalam oven dengan kopra putih.
Hasil Olahan dari Kopra Putih
Berbagai belahan dunia saat ini sedang mencari produk olahan kelapa dan dipastikan permintaannya akan terus meningkat. Meski tidak mudah memasuki pasar ekspor global, perusahaan pengolah kelapa memiliki pandangan positif terhadap kemampuannya memasuki pasar ekspor global.
Diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pelaku komersial agar produknya dapat menembus ekspor komoditas kelapa ini, antara lain:
- Minyak kelapa murni
- Bahan baku kosmetik
- Sampo
- Minyak goreng
- Sabun mandi
- Bioetanol / Coco-biofuel
Nah.. sudah tahu produk olahan kelapa. Dari penjelasan di atas, tentunya masih ada produk lain yang belum disebutkan. Semoga bisa menjadi tambahan khazanah ilmu bagi yang membutuhkan.
Jangan sampai lewatkan artikel menarik lainnya Jarak Tanam Pinang Hibrida yang Wajib Anda Ketahui