Kolonjono Pakan Sapi & juga Pakan Cadangan

Kolonjono pakan sapi ialah kebutuhan hewan ternak yang harus kita perhatikan sebaik-baiknya dengan memberikan pakan atau hijauan yang bernutrisi hal itu juga termasuk dalam menentukan berhasil tidaknya usaha peternakan. Hijauan merupakan salah satu bahan pakan ternak yang sangat diperlukan dan sangat bermanfaat bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak, khususnya ternak sapi. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi kehidupan dasar, pertumbuhan, produksi dan reproduksi ternak ruminansia, karena hijauan mengandung nutrisi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu dipastikan ketersediaan hijauan dan pengolahannya untuk pertumbuhan ternak yang optimal. Produktivitas sapi yang optimal dapat dicapai dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas hijauan pakan yang cukup. Namun, persediaan hijauan masih sangat terbatas,rumput kolonjono untuk sapi sudah benar-benar ternilai serat,kandungan dan gizinya.

kolonjono pakan sapi

Kolonjono pakan sapi sangat memiliki serat yang lumayan tinggi untuk ternak yang berskala besar, jerami atau pemotongan rumput untuk penggembalaan ternak yang harus digilir karena tidak tahan terhadap penggembalaan yang berat.Biasanya tanaman kolonjono digunakan oleh peternak sebagai pakan penggemukan. Karena bisa dijadikan pakan ternak, jerami atau jelajah ternak. Selain dimanfaatkan sebagai pakan ternak, rumput kolonjono bermanfaat bagi tanah bantaran sungai karena tahan erosi.

Pakan kolonjono berwarna hijau saat masih muda dan berangsur-angsur berubah menjadi hijau tua saat siap digunakan sebagai pakan ternak. Rumput Kolonjono dicirikan oleh daun yang sejajar dengan anak daun pada setiap batangnya.Selain itu, rumput ini kuat, merambat, abadi atau tahunan, dengan akar di setiap batang yang menyentuh tanah saat rumput kolonjono sudah begitu sampai usia matang harus dipotong dengan menggunakan mesin serba guna yaitu mesin pencacah rumput multifungsi sebelum kita berikan pada hewan ternak. Rumput Kolonjono dapat tumbuh hingga 2,5 meter dan dapat dipanen setiap 6-9 minggu sekali.

 

Sekarang rumput kolonjono tersebar sebagai pakan ternak di daerah tropis dan subtropis yang lembab. Rumput tumbuh paling baik di tanah yang lembab dan mentolerir genangan air, tetapi pertumbuhannya dapat terhambat selama musim kemarau. Rumput Kolonjono digunakan sebagai hijauan, jerami atau pemotongan untuk penggembalaan ternak yang harus digilir karena tidak tahan terhadap penggembalaan yang berat. Rumput dapat dipangkas setiap 6-8 minggu. Profil nutrisi rumput kolonjono meliputi protein 8,59%; lemak 1,31%; bet 43,41%; stok 33,89%; dan abu 12,80%.Rumput Kolonjono tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1200 meter dan curah hujan 1000 mm.

Ciri-ciri morfologi pemunculan rumput kolonjono adalah sebagai berikut:

1) Batang yang Kokoh dan juga tegak

2) Kolonjono yang bersifat Vegetatif atau Survive bertahan lebih lama dari pada rumput pada umumnya

3) Memiliki daerah yang cukup rapat

4) Ukurangan yang begitu tinggi sehingga di taksir setinggi 30-45 cm

5) Ukuran daun yang tidak terlalu besar

6) berbatang melingkar 30-200 cm

7) Memiliki warna daun yang begitu cantik dan juga berwarna hijau muda

Hijauan seperti rumput kolonjono ini tumbuh dengan baik bila ditanam dengan kacang-kacangan atau herbal. Kandungan protein kasar rumput kolonjono sekitar 7% dan kandungan serat kasar sekitar 35%. Budidaya rumput ini tergolong mudah karena sama dengan jenis rumput lainnya. Penanaman dapat dilakukan dari setek yang ditanam pada tanah yang telah digemburkan dan dipupuk. Rumput ini berumur sekitar 60 hari saat pertama kali dipanen dan siap dipotong. Rumput ini juga dapat ditanam secara kontinyu/berputar dan dipanen pada ketinggian 20-30 cm. Pemanenan dapat dilakukan dengan sistem penggembalaan atau pemanenan dan pengangkutan. Outputnya mencapai 8-20 ton/ha/tahun. Selain dapat memakan rumput dan tumbuh dengan cepat, jenis rumput ini juga sangat efektif dalam mengendalikan erosi tanah di lereng. Namun pemanenan rumput ini menghasilkan jumlah tanaman yang relatif sedikit dibandingkan jenis rumput gajah.