cara fermentasi pakan kambing

Cara Fermentasi Pakan Kambing untuk Kesehatan dan Produktivitas Optimal

Pakan kambing adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan dan produktivitas kambing. Pakan kambing yang baik harus mengandung nutrisi yang seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Pakan kambing yang baik juga harus mudah dicerna dan diserap oleh kambing, serta tidak mengandung zat-zat berbahaya, seperti racun, jamur, atau bakteri.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pakan kambing adalah dengan melakukan fermentasi. Fermentasi adalah proses pengubahan bahan organik oleh mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat, ragi, atau kapang. Fermentasi dapat menghasilkan produk-produk yang bermanfaat, seperti asam laktat, alkohol, asam asetat, gas, dan vitamin.

Fermentasi pakan kambing memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kandungan protein, vitamin, dan mineral pakan kambing.
  • Menurunkan kandungan serat kasar, lignin, dan tanin pakan kambing, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh kambing.
  • Menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen, seperti jamur dan bakteri, yang dapat menyebabkan penyakit pada kambing.
  • Menghemat biaya pakan kambing, karena dapat menggunakan bahan-bahan murah dan mudah didapat, seperti rumput, jerami, daun, atau limbah pertanian.

Berikut adalah cara fermentasi pakan kambing dengan mudah:

Langkah 1: Menyiapkan Bahan Pakan Kambing

Langkah pertama adalah menyiapkan bahan pakan kambing yang akan difermentasi. Bahan pakan kambing yang dapat difermentasi adalah bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, seperti rumput, jerami, daun, jagung, ubi, singkong, atau limbah pertanian.

Bahan pakan kambing yang tidak dapat difermentasi adalah bahan-bahan yang mengandung lemak, seperti dedak, ampas tahu, atau ampas kelapa.

Bahan pakan kambing harus dipilih yang segar, bersih, dan tidak berbau busuk. Bahan pakan kambing juga harus dipotong-potong menjadi ukuran kecil, sekitar 2-5 cm, agar lebih mudah difermentasi.

Anda dapat menggunakan alat potong manual, seperti pisau atau gunting, atau alat potong mekanis, seperti mesin chopper rumput. Mesin chopper rumput adalah alat yang dapat memotong bahan pakan kambing menjadi potongan-potongan kecil dengan cepat dan rata. Anda dapat membeli mesin chopper rumput di sini di Rumah Mesin.

Langkah 2: Menambahkan Bahan Pengawet dan Bahan Pengurai

Langkah kedua adalah menambahkan bahan pengawet dan bahan pengurai ke dalam bahan pakan kambing. Bahan pengawet adalah bahan yang dapat menurunkan pH pakan kambing, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Bahan pengawet yang dapat digunakan adalah gula, garam, molase, atau cuka.

Bahan pengurai adalah bahan yang mengandung mikroorganisme yang dapat melakukan fermentasi, seperti bakteri asam laktat, ragi, atau kapang. Bahan pengurai yang dapat digunakan adalah starter fermentasi, seperti EM4, bioaktivator, ragi tape, atau ragi roti.

Cara menambahkan bahan pengawet dan bahan pengurai adalah sebagai berikut:

  • Campurkan bahan pengawet dengan air bersih dengan perbandingan 1:10. Misalnya, jika menggunakan gula, campurkan 1 kg gula dengan 10 liter air.
  • Campurkan bahan pengurai dengan air bersih dengan perbandingan sesuai petunjuk penggunaan.
  • Misalnya, jika menggunakan EM4, campurkan 1 liter EM4 dengan 10 liter air.
  • Siramkan campuran bahan pengawet dan bahan pengurai ke dalam bahan pakan kambing secara merata, sambil diaduk-aduk. Pastikan semua bahan pakan kambing basah, tetapi tidak terlalu lembek.

Langkah 3: Menyimpan Pakan Kambing yang Telah Difermentasi

Langkah ketiga adalah menyimpan pakan kambing yang telah difermentasi di tempat yang kering, teduh, dan bersih. Pakan kambing yang telah difermentasi dapat disimpan dalam wadah tertutup, seperti karung, plastik, drum, atau bak. Wadah harus memiliki lubang udara kecil, agar gas yang dihasilkan fermentasi dapat keluar.

Pakan kambing yang telah difermentasi harus disimpan selama 7-14 hari, agar proses fermentasi berlangsung sempurna. Selama penyimpanan, pakan kambing tidak boleh terkena air, sinar matahari, atau hewan pengerat. Pakan kambing yang telah difermentasi akan berubah warna menjadi coklat kehitaman, berbau asam, dan berbusa.

Langkah 4: Memberikan Pakan Kambing yang Telah Difermentasi

Langkah keempat adalah memberikan pakan kambing yang telah difermentasi kepada kambing. Pakan kambing yang telah difermentasi dapat diberikan langsung atau dicampur dengan pakan kambing lainnya, seperti dedak, ampas tahu, atau konsentrat.

Pakan kambing yang telah difermentasi dapat diberikan sebanyak 2-3 kg per ekor per hari, tergantung pada berat, usia, dan kondisi kambing.

Pakan kambing yang telah difermentasi harus diberikan secara bertahap, agar kambing dapat beradaptasi dengan pakan baru.

Jika kambing menolak pakan kambing yang telah difermentasi, Anda dapat mencampurkannya dengan pakan kambing yang disukai kambing, seperti rumput segar, daun, atau buah. Pakan kambing yang telah difermentasi juga harus diberikan bersamaan dengan air minum yang cukup, agar kambing tidak dehidrasi.

Demikianlah cara fermentasi pakan kambing untuk kesehatan dan produktivitas optimal. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!