Mengolah Air Menggunakan Clorin Dalam Upaya Memperoleh Air Bersih

mengolah air menggunakan clorin

Mengolah air menggunakan clorin – Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak hanya membutuhkan air untuk mandi dan mencuci, tetapi kita juga membutuhkan air bersih untuk minuman kita sehari-hari yang juga sangat penting. Dengan perkembangan teknologi, masyarakat kini lebih menyukai segala sesuatu yang praktis dan instan.

Saat ini kebutuhan air akan selalu meningkat. Dalam era industrialisasi yang pesat ini telah membawa perbaikan pada taraf ekonomi dan sosial masyarakat. Keadaan ini akan dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk yang akan terus meningkat jumlahnya. Namun ketersediaan air tetap ada bahkan mengakibatkan menipisnya sumber air baku.

Maka dengan kenyataan seperti itu diperlukan solusi untuk mengatasi ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Untuk wilayah dengan sumber airtanah yang melimpah, kemungkinan ketersediaan air di wilayah tersebut relatif stabil. Tapi bagaimana dengan orang yang tinggal di pantai atau di daerah dengan tingkat keasaman tinggi, di mana mereka tinggal dekat dengan hutan gambut, misalnya. Tentunya diperlukan penanganan khusus untuk mengatasi masalah ini.

Tipe Sumber Air Yang Terdapat Pada Bumi

Ada beberapa sumber mata air di dunia ini yaitu sumber air dari dalam tanah, seperti: air sungai, air laut, air danau, dan lain-lain, dan air bawah tanah, seperti: air sumur, air gua, dll.

Untuk jenis air di dalam tanah, proses pengolahannya akan lebih sederhana daripada air permukaan. Karena airtanah secara alami disaring oleh batuan dan struktur tanah di atasnya, seperti pasir, bebatuan, dan elemen lain yang terdapat di dalam tanah.

Berbeda dengan air yang ditemukan di tanah. Air jenis ini lebih mudah tercampur oleh polutan air, baik di udara maupun di permukaan tanah itu sendiri. Sumber air yang digunakan PDAM tidak langsung digunakan untuk kebutuhan air bersih masyarakat.

Artikel lain yang mungkin anda tertarik Berbagai Khasiat Buah Pinang Untuk Wanita Akan Anda Dapatkan

Pemurnian Air Sederhana Dengan Metode Pengolahan Air

Secara garis besar proses pengolahan air bersih agar dapat dimanfaatkan terbagi menjadi tiga proses yaitu:

1. Unit Pengambilan Air Pertama (Penyimpanan Awal)

Proses pengolahan air bersih di unit ini disebut juga dengan Sadap Air (Intake). Fungsi unit ini adalah untuk menampung air dari sumber aslinya. Penampungan dilengkapi dengan Bar Screen Filter. Filter ini berfungsi sebagai filter awal untuk benda-benda yang terendam seperti kayu, daun, dan benda lainnya.

2. Unit Pengolahan Air

Dalam proses pengolahan air bersih di unit ini, air di unit penyimpanan awal akan diolah kembali menjadi beberapa tahapan:

     a. Proses Koagulasi

Proses pengolahan air bersih pada tahap ini adalah air dari reservoir awal (reservoir) yang diolah dengan penambahan tawas (alumunium) atau zat yang mirip dengan garam besi (salt iron) atau dengan sistem pencampuran cepat (Rapid Mixing).

Air kotor yang berasal dari reservoir di tanah mengandung partikel koloid yang tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi. Sehingga partikelnya tidak mengendap dengan sendirinya. Tujuan dari proses ini adalah untuk menghancurkan partikel-partikel koloid tersebut sehingga membentuk partikel-partikel kecil tetapi sulit untuk mengendap.

b. Proses Flokulasi

Pada tahap ini, menghilangkan kekeruhan air dengan menggumpalkan partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar (Particle Floc). Proses ini bertujuan untuk mendapatkan partikel yang besar sehingga akan mengendap dengan sendirinya akibat gaya gravitasi bumi. Proses flokulasi juga dilakukan dengan pengadukan yang lambat.

c. Proses Presipitasi

Partikel yang terflokulasi secara alami akan mengendap di dasar reservoir pada tahap ini. Massa jenis partikel (flok) lebih berat daripada massa jenis air itu sendiri. Kemudian air akan dialirkan ke tahap filtering pada tahap filtrasi di unit filtrasi.

d. Proses Penyaringan

Setelah melalui proses sedimentasi, air akan disaring dengan media filter yang terdiri dari pasir silika dan pasir halus. Pada tahap ini bahan yang larut dan tidak larut akan hilang dan disaring pada media filtrasi. Diperlukan proses tambahan sebelum air mengalir ke unit penyimpanan akhir, yaitu:

-Proses Pertukaran Ion (Pertukaran Ion)
Proses ini dirancang untuk menghilangkan polutan anorganik (kontaminan) yang tidak dapat dihilangkan dari proses filtrasi dan pengendapan. Zat yang dihilangkan dalam proses ini adalah arsenik, kromium, fluorida berlebih, nitrat, radium dan uranium.

-Proses Penyerapan
Pada tahap ini pencemar organik air yang berupa karbon aktif ditambahkan ke dalam air. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan polutan organik penyebab rasa, bau, dan warna.

-Proses Disinfeksi
Air yang telah melewati semua proses di atas akan menjalani proses desinfeksi sebelum dialirkan ke reservoir akhir. Proses ini membutuhkan penambahan zat kimia klorin (kaporit) yang bertujuan untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme berbahaya di dalam air.

4. Unit Penampungan Akhir (Reservoir)

Setelah air melalui proses di atas, air siap untuk digunakan masyarakat. Air ditampung di waduk terakhir sebelum disalurkan ke masyarakat.

Sebaiknya penggunaan kaporit (Chlorin) dalam jumlah yang tidak melebihi dosis yang diijinkan untuk menghindari kemungkinan efek akibat konsumsi kaporit yang berlebihan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk hidup sehat Anda.

Baca Juga : Resep Cara Buat Boba dari Tepung Tapioka Simpel